Popularitas K-Pop grup seperti BTS dan BLACKPINK, serta budaya populer Korea lainnya seperti drama dan film, telah meningkatkan minat terhadap Korea di seluruh dunia.

BTS
Dan gelombang Korea tidak hanya berdampak pada musik dan drama, tetapi juga pada berbagai bidang seperti fashion, kecantikan, dan kuliner.

Squid Game (오징어 게임)
Selain itu, Korea Selatan telah berkembang pesat dari puing-puing perang dan menjadi salah satu negara dengan perekonomian paling sukses di dunia. Perkembangan ekonomi yang luar biasa ini telah membuat banyak orang tertarik pada model dan strategi pembangunan Korea.
Berbagai alasan tersebut menyebabkan minat terhadap Korea terus meningkat di luar negeri. Oleh karena itu, mari kita bahas secara singkat beberapa hal yang mungkin ingin Anda ketahui tentang Korea.
1. Apa saja makanan tradisional Korea?
Makanan tradisional Korea mencerminkan sejarah, budaya, dan lingkungan alam dari daerah tersebut. Kuliner Korea menawarkan beragam rasa dan nutrisi, dan berikut adalah beberapa makanan tradisional Korea yang terkenal:
- Kimchi (Kimchi): Hidangan pendamping khas Korea yang terbuat dari sayuran fermentasi, biasanya kubis dan lobak, yang diberi bumbu dengan bubuk cabai, bawang putih, jahe, dan bumbu lainnya. Ada berbagai jenis kimchi, dan merupakan elemen penting dalam meja makan orang Korea.
- Bibimbap (Bibimbap): Makanan yang terdiri dari nasi yang disajikan dengan berbagai macam sayuran, daging (biasanya daging sapi), telur, dan gochujang (pasta cabai). Bibimbap seimbang gizinya dan bahan-bahannya dapat disesuaikan dengan selera masing-masing, sehingga banyak disukai orang.
- Bulgogi (Bulgogi): Daging sapi yang diiris tipis, diberi bumbu kecap, gula, minyak wijen, dan lainnya, lalu dipanggang. Salah satu hidangan daging Korea yang terkenal, dengan rasa yang lembut dan manis.
- Samgyeopsal (Samgyeopsal): Daging babi bagian perut yang dipanggang dan disantap. Makanan yang sederhana namun lezat. Rasanya lebih nikmat jika dimakan dengan ssamjang (pasta cabai), bawang putih, dan selada.
- Doenjang Jjigae (Doenjang Jjigae): Sup yang dibuat dengan pasta kedelai fermentasi sebagai bahan utama, dengan tambahan berbagai sayuran, makanan laut, atau daging. Sup dengan rasa yang kaya dan bergizi, sering ditemukan di meja makan orang Korea.
- Galbi (Galbi): Daging iga sapi atau babi yang diberi bumbu lalu dipanggang. Terutama galbi yang diberi bumbu manis dan asin sangat populer.
- Gimbap (Gimbap): Nasi dan berbagai bahan (acar lobak, bayam, wortel, telur, dll.) yang digulung dengan rumput laut, lalu dipotong-potong. Makanan yang mudah dibawa, sering disiapkan saat piknik atau bepergian.
- Sundubu Jjigae (Sundubu Jjigae): Sup pedas yang terbuat dari tahu lembut sebagai bahan utamanya, dengan tambahan makanan laut, daging, atau berbagai sayuran.
Selain itu, masih banyak lagi makanan tradisional Korea, dan setiap daerah juga memiliki hidangan khasnya masing-masing. Kuliner tradisional Korea tidak hanya fokus pada rasa, tetapi juga keseimbangan gizi, sehingga berkontribusi pada pola makan yang sehat.
2. Bagaimana budaya dan tradisi Korea dilestarikan?
Budaya dan tradisi Korea dilestarikan melalui berbagai cara. Upaya pelestarian ini melibatkan pemerintah, masyarakat setempat, dan individu, dan diwujudkan dalam berbagai bentuk.
- Perlindungan Warisan Budaya: Korea memiliki sistem untuk melindungi warisan budaya secara hukum, seperti Warisan Budaya Nasional dan Warisan Budaya Daerah. Warisan budaya tersebut mencakup beragam bentuk, mulai dari bangunan bersejarah, situs arkeologi, hingga warisan budaya takbenda. Pemerintah berupaya untuk melestarikan, memulihkan, dan memelihara warisan budaya tersebut.
- Pewarisan Warisan Budaya Takbenda: Korea juga sangat memperhatikan pewarisan warisan budaya takbenda. Ini meliputi musik tradisional, tarian, kerajinan tangan, dan upacara adat. Pemerintah menetapkan ahli waris budaya yang disebut Manusia Budaya Hidup, dan mendukung mereka untuk mewariskan keterampilan dan pengetahuannya kepada generasi berikutnya.
- Pewarisan melalui Pendidikan: Kurikulum pendidikan di sekolah memasukkan sejarah dan tradisi Korea, sehingga anak-anak dan remaja dapat mempelajari dan memahami budaya serta tradisi Korea secara alami. Selain itu, sekolah budaya tradisional dan pusat budaya menyediakan program-program untuk mempelajari berbagai seni dan kerajinan tradisional.
- Festival dan Acara: Berbagai festival dan acara tradisional diadakan secara berkala di seluruh negeri, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk merasakan dan menikmati budaya tradisional. Misalnya, perayaan tradisional seperti Imlek, Chuseok, dan Seollal merupakan momen penting untuk mengalami budaya dan tradisi Korea.
- Pemanfaatan Teknologi Digital: Saat ini, upaya untuk mendigitalisasi warisan budaya dan memperkenalkannya kepada khalayak yang lebih luas melalui teknologi digital juga sedang gencar dilakukan. Realitas Virtual (VR), Realitas Tertambah (AR), pameran daring, dan berbagai cara lainnya digunakan untuk meningkatkan aksesibilitas.
Melalui upaya-upaya tersebut, budaya dan tradisi Korea diakui nilainya di tengah masyarakat modern dan terus dilestarikan serta diwariskan.
Komentar0